Hidrosfer


Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danausungailautlautansalju atau gletserair tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.

Daftar isi

 [sembunyikan]

[sunting]Siklus hidrologi

Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.

[sunting]Siklus sedang

Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.

[sunting]Siklus panjang

Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju dipegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.

[sunting]Perairan di daratan

Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.

[sunting]Air tanah

Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari saljuhujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.

[sunting]Air tanah dangkal

Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah.
Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

[sunting]Air tanah dalam

Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air.
Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboranSumur pengeborannya disebut sumur artesis.

[sunting]Air permukaan

Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungaidanaurawa.

[sunting]Sungai

Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah (lautdanau atau sungai lain).
[sunting]Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
  • Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir turun.
  • Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
  • Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
[sunting]Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujansungai gletsersungai campuransungai permanen dan sungai periodik.
  • Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
  • Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
  • Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
  • Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
  • Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap

Siklus Hidrologi

Siklus air yang lengkap merupakan produk ilmiah. Sebagian sudah diketahui orang di masa lalu, sebagian belum

Siklus air adalah peredaran air di permukaan bumi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Gambar ini akan menunjukkan dengan jelas bagaimana siklus air berlangsung.
Siklus air tidak memiliki titik awal. Namun kita akan memulai penjelasannya dari samudera, karena disanalah sebagian besar air yang ada di bumi berada. Matahari, adalah pengendali siklus air. Ia memanaskan air di samudera. Sebagian air yang terpanaskan menguap menjadi uap air. Uap air sangat ringan sehingga ia dapat naik ke atas menuju daerah atmosfer dimana ia mencapai keseimbangan. Perhatikan, udara di permukaan bumi, di sekitar anda sekarang, adalah udara yang berat. Udara yang ringan akan cenderung berada di atas udara yang berat, sehingga uap air, yang merupakan udara ringan, akan terangkat naik terus ke atas.
Selain air di samudera, uap air juga berasal dari es dan salju yang menguap karena sinar matahari. Bila anda mengamati balok es, anda akan melihat selain menjadi air, ia juga mengeluarkan uap. Uap ini adalah hasil sublimasi yang berupa uap air, dan ia juga akan pergi ke udara yang tinggi.
Arus udara naik adalah pendorong utama kenapa uap air dapat sampai ke udara yang tinggi dan ringan di atas sana. Anda bisa lihat kalau saat anda meniup uap yang ada di permukaan balok es, uap air tersebut semakin cepat naiknya.
Selain samudera, es dan salju, uap air juga dihasilkan dari penguapan air tanah dan air dari mahluk hidup. Setiap anda menghembuskan napas, anda mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Ini juga sebagian besar akan terangkat ke udara atas.
Di atas, walau udara ringan dapat tenang, suhu lebih dingin dari di permukaan bumi. Ini terutama disebabkan karena udara merupakan penghantar panas yang buruk, sementara di daerah berkumpulnya uap air, semuanya adalah udara. Permukaan bumi tempat kita berada adalah penghantar panas yang lebih baik. Selain itu, tekanan di permukaan bumi lebih besar dari di atas sana. Ini wajar, karena kita ditimpa oleh udara yang sangat banyak. Sementara itu, udara di tempat berkumpulnya uap air lebih sedikit ditimpa udara di atasnya. Karena hukum gas mengatakan kalau tekanan sebanding dengan suhu, maka semakin kecil tekanan, semakin kecil suhu. Dan ini mengapa di atas sana, suhu udara lebih rendah daripada di permukaan bumi.
Karena suhu yang dingin ini, uap air akhirnya menjadi awan. Ia menjadi lebih padat. Sama halnya seperti air, kalau suhunya menjadi dingin, ia akan menjadi es. Keren bukan membayangkan kalau awan yang ada di atas sana ada yang memuat napas anda?
Arus udara kemudian menggerakkan awan ini. Di tiup kesana kemari di atmosfer bumi. Karena awan sendiri tidak tegar, maka ada beberapa molekul air di dalam awan ini saling bertabrakan. Seperti sekumpulan orang yang dipaksa masuk ke kereta api. Mereka berdesakan, ada yang bisa masuk ada yang tergencet. Tabrakan antara molekul ini membuat awan semakin padat. Beberapa sampai begitu padat hingga akhirnya kalah oleh gravitasi dan jatuh ke bumi.
Saat ia jatuh ke bumi, suhu semakin panas. Akibatnya bentuknya yang padat akan mencair saat jatuh. Dan jadilah hujan. Beberapa awan dekat bumi terlalu cepat jatuh sehingga belum sempat menjadi tetesan air kecil sehingga ia terasa seperti batu kerikil yang jatuh. Tetesan-tetesan air yang sangat banyak ini membombardir permukaan bumi dan mengirim pulang air yang tadinya berbentuk uap air naik menjadi cairan yang tumpah ke permukaan bumi.
Beberapa turun masih berupa salju, beberapa bahkan masih berupa batu es. Umumnya hujan yang turun dalam bentuk salju jatuh dipermukaan gunung. Hal ini wajar karena gunung itu sangat tinggi. Dan berarti lebih dekat ke awan. Salju yang jatuh tidak sempat menjadi air cair seperti hujan yang kita rasakan di dataran rendah. Di situ mereka akan terus ditumpuk selama bertahun-tahun bahkan beribu tahun lamanya!
Nah air yang telah turun sebagai hujan ini kemudian akan mengisi selokan, sungai, tanah, dsb. Kita memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. Salju di daerah yang cukup hangat seperti daerah tropis, bila jatuh di permukaan gunung akan segera mencair dan mengalir turun ke sungai atau pematang sawah. Ada banyak air, banyaak sekali air tergantung lamanya waktu dan besarnya awan hujan. Ada loh awan hujan yang ukurannya sebesar gunung. Bisa kamu bayangkan betapa padatnya udara di dalam pusat gunung awan ini. Mereka begitu padat sehingga saat bersentuhan mengeluarkan listrik. Dan listrik tersebut yang kita sebut petir dan kilat.
Demikianlah, air dari hujan terus mengalir ke berbagai tempat. Sebagian ke samudera, sebagian ke bawah tanah, sebagian ke pancuran anda. Dan dari sini siklus akan kembali dimulai. Dan anda bisa membaca lagi prosesnya dari paragraf pertama.
Orang pada dasarnya sudah tau hal ini dari sejak zaman purba. Ia bukanlah keajaiban ilmiah modern seperti yang diklaim oleh orang-orang tertentu. Orang di zaman prasejarah sudah melihat awan berarak, walau beberapa mengatakan kalau ada dewa atau tuhan yang mengaraknya. Tapi sebenarnya bukan tuhan, tapi awan itu berarak karena arus udara yang mendorongnya.
Orang zaman prasejarah juga dapat dengan mudah mengamati kalau beberapa awan akan bertumpuk menjadi satu. Ingat, di zaman prasejarah belum ada televisi atau internet. Orang punya banyaaaak waktu untuk melihat ke atas dan menyaksikan fenomena awan dan hujan. Mereka bisa melihat kalau dari celah-celah awan turun air, atau bahkan es, dan juga kilat. Ini bukan keajaiban ilmiah dari orang masa lalu. Ini adalah hasil pengamatan mereka yang punya banyak waktu. Hal ini semakin jelas bila anda hidup di daerah gurun yang jarang hujan. Pada wilayah gurun, hujan akan sangat diharapkan. Akibatnya orang akan bergembira kalau melihat awan dan mereka akan memperhatikan dengan seksama bagaimana prosesnya. Awan digiring, saling bertumpuk dan dari sela-selanya keluarlah hujan.
Mereka juga dapat melihat dengan mudah kalau air hujan tersebut akan menumbuhkan tanaman pertanian mereka, atau bunga-bungaan. Tanaman yang tadinya kering menjadi segar. Sumur yang kosong mulai terisi. Ini fakta ilmiah yang sangat mudah diketahui oleh orang zaman dahulu. Masyarakat kuno bahkan sudah pandai menyalurkan air hujan ke lokasi-lokasi tertentu sehingga kadarnya tidak berlebihan sehingga dapat menenggelamkan sawah.
Nah, apa yang tidak diketahui oleh orang masa lalu adalah siklus lengkap dari air ini. Dari mana saja air yang ada di awan. Itu mengapa kita tidak menemukan orang yang mengatakan air menguap atau napasnya menjadi awan di buku-buku kuno. Penguapan sangat halus dan sulit di amati, apalagi oleh orang yang berada di tengah gurun yang jauh dari lautan atau sumber air yang mampu menunjukkan penguapan yang bisa di amati. Sekarang kita tahu, berkat sains, bahwa air tersebut berasal dari berbagai jenis sumber. Dari samudera, sungai, air tanah, penguapan salju, sungai es, napas mahluk hidup dan semua yang mengandung air dan bisa menjadi uap air.
Karena itu, bila anda menemukan orang yang mengklaim kalau siklus air sudah diketahui secara detil dan lengkap dalam buku-buku kuno, minta ia menggambarkan siklusnya. Mulai dari manapun terserah, yang penting lengkap. Dan ini harus dijelaskan dengan nyata, bukan permainan kata semata. Ini untuk menghindari pemikiran harap atau wishful thinking, yang sudah pernah kita bahas disini.

HUJAN (RAIN) DAN JENIS-JENISNYA


Apa itu hujan, banyak definisi dari banyak orang. hujan bisa disebut air yang jatuh dari langit, hujan bisa disebut penyebab banjir, bisa juga disebut karunia Tuhan. hehehehe. terlepas dari semua definisi yang beragam itu, para ahli meteorology memberikan definisi yang lebih spesific.
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan.Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). masalahnya, apa itu presipitasi?presipitasi (endapan) adalah cairan atau zat padat yang berasal dari hasil kondensasi atau pengembunan uap air yang jatuh dari awan sampai ke permukaan bumi. Beberapa contoh endapan antara lain : Hujan dan Drizzle, salju, hail, rime, hoar frost, endapan kabut (fog Precipitation), dan lain-lain.. Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagaivirga.

Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula. bacaproses terjadi hujan

Pengukur hujan (ombrometer) standar

Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer. Ia dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0.25mm. Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi. definisi lain menyebutkan jumlah curah hujan adalah Banyaknya endapan yang tertampung pada alat penampung curah hujan dalam periode atau jangka waktu tertentu yang dinyatakan dengan ukuran ketinggiannya dengan ketentuan atau anggapan tidak ada air yang hilang karena penguapan atau perembesan. Jumlah endapan yang sampai ke permukaan bumi dalam suatu periode tertentu dapat digambarkan atau diexpresikan sebagai berhubungan dengan ketinggan air yang menutup secara horizontal pada permukaan bumi. Dari definisi ini menjadi jelas bukan, bahwa hujan diukur berdasarkan ketinggiannya.


Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk "lonjong", lebar di bawah dan menciut di atas, tetapi ini tidaklah tepat. Air hujan kecil hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper, seperti roti hamburger; air hujan yang lebih besar berbentuk payung terjun. Air hujan yang besar jatuh lebih cepat berbanding air hujan yang lebih kecil.

Beberapa kebudayaan telah membentuk kebencian kepada hujan dan telah menciptakan pelbagai peralatan seperti payung dan baju hujan. Banyak orang juga lebih gemar tinggal di dalam rumah pada hari hujan.

Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.

Banyak orang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujandianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian dilepas ke udara pada saat hujan.
 

Jenis-jenis hujan

Untuk kepentingan kajian atau praktis, hujan dibedakan menurut terjadinya, ukuran butirannya, atau curah hujannya.

Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya

Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.

Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya

Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius
Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.


Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG)

hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
* hujan lebat, 50-100 mm per hari
hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari

Hujan buatan

Sering kali kebutuhan air tidak dapat dipenuhi dari hujan alami. Maka orang menciptakan suatu teknik untuk menambah curah hujan dengan memberikan perlakuan pada awan. Perlakuan ini dinamakan hujan buatan (rain-making), atau sering pula dinamakan penyemaian awan (cloud-seeding).

Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang dapat diubah meliputi proses tumbukan dan penggabungan (collision dan coalescense), proses pembentukan es (ice nucleation). Jadi jelas bahwa hujan buatan sebenarnya tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Untuk menerapkan usaha hujan buatan diperlukan tersedianya awan yang mempunyai kandungan air yang cukup, sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah.
Bahan yang dipakai dalam hujan buatan dinamakan bahan semai.

Jenis dan Macam Hujan yang Ada di Wilayah Indonesia

Di area daerah Republik Indonesia dapat kita jumpai tiga macam hujan / ujan yang turun, yaitu antara lain :

1. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.
2. Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan.
3. Hujan Zenit
Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis khatulistiwa saja.

Minum Air Hujan. Bolehkah ?


air_hujan

Pemanfaatan air hujan untuk air minum dan air bersih untuk kebutuhan sehari hari adalah hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Apalagi di daerah pedalaman dan daerah yang belum dijangkau oleh jalur pipa distribusi PDAM.

Di daerah tsb dengan turunnya air hujanadalah kesempatan untuk menampung air hujan tsb dalam drum dan bak bak penampungan air. Namun sebaliknya pada saat hujan tidak turun (apalagi musim kemarau) maka penduduk sangat kesulitan untuk memperoleh air minum dan air bersih untuk kebutuhan sehari hari. Bahkan penduduk sampai berjalan jauh ke sumber mata air untuk sekedar mendapatkan air bersih.

Pemanfaatan air hujan untuk air bersih untuk keperluan Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) sebenarnya tidak ada masalah, hanya yang perlu diperhatikan adalahpenggunaan air hujan untuk air minum, karena kandungan rata rata air hujan di Indonesia :

  • Mineral rendah
  • Kesadahan rendah
  • PH rendah ( antara 3,0 s/d 6,0 )
  • Kandungan Organik tinggi ( > 10 )
  • Zat besi tinggi ( > 0,3 )

Penggunaan air hujan untuk air minum dalam jangka panjang dikhawatirkan akan menyebabkan rapuhnya tulang dan gigi.

Untuk mengatasinya sebenarnya cukup mudah. Sebelum dimasak air hujan tsb harus disaring menggunakan saringan dari Drum plastik yang berisi kerikil dan arang batok kelapa yang telah dibakar dan dicuci bersih (Jika menggunakan drum dari plat maka harus di cat terlebih dahulu).

Setelah disaring kemudian ditampung dalam bak penampungan air yang terbuat dari semen ataupun tandon plastik. Pembuatan saringan air ini sebenarnya cukup mudah, namun jika anda tidak mau repot ataupun karena lokasinya terlalu sempit , anda dapat menggunakan Saringan air kami. Silahkan Klik Disini.

Urutan Penyaringannya :

Jika menggunakan saringan air dari drum :

Talang –> Saringan air –> Bak penampungan

Jika menggunakan saringan air produk kami :

Talang –> Bak penampungan 1 –> Saringan air –> Bak penampungan 2

Kemudian jika untuk penggunaan air minum, air yang telah ditampung dalam bak / tandon tsb diberi kapur gamping / kapur sirih. Takarannya adalah 2 sendok makan penuh untuk 1000 liter air, biarkan sampai mengendap.

Sebelum dimasak, air yang telah diambil dari bak penampungan tadi diberi garam sedikit (untuk penambahan mineral).

Tag : Minum air hujan, air hujan, pemanfaatan air hujan

pengertian geografi menurut para ahli


Secara harfiah, geografi berasal dari bahasa Yunani, geo yang berarti bumi dan graphein yang berarti tulisan atau lukisan. Jadi, secara harfiah geografi adalah ilmu yang melukiskan keadaan bumi. Kata melukiskan mempunyai makna yang lebih dalam, mencakup unsur-unsur menggambarkan dan menerangkan fenomenna (alam dan manusia) sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan terhadap hubungan (interelasi, nteraksi, dan interdependensi) antar fenomena tersebut.
Batasan tentang geografi banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Hartshome (1960), menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang berusaha menguraikan dan menginterpretasikan karakter variabel dari suatu tempat dengan tempat lain di bumi sebagai tempat kehidupan manusia.
2. Alexander (1963), menyatakan menyatakan geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam terhadap manusia.
3. Fielding (1974), menyatakan bahwa geografi adalah studi tentang lokasi dan tatanan fenomena pada permukaan bumi dan proses-proses yang menyebabkan distribusi fenomena tersebut.
4. Bintarto (1979), mengemukakan bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menggambarkan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduknya serta mempelajari corak yang khas dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.
5. Yeates, dalam Hagget, (1979), menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan tentang perkembangan rasional dan pengujian terhadap teori-teori yang menjelaskan dan memprakirakan distribusi spasial dan lokasi ebrbagai karakteristik dari permukaan bumi.
6. Cirrincione dan Ainsworth (1983), menyatakan bahwa geografi adalah studi tentang tempat-tempat di bumi, tentang bagaimana kesamaan manusia dan tempat-tempat dibumi, dan juga bagaimana mereka berbeda, serta melihat bagaimana hubungan diantara mereka terjadi.
7. Seminar dan lokakarya IKIP Semarang tahun 1988, menggariskan bahwa Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persamaand an perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks ruangan.
Batasan-batasan geografi tersebut dapat dipakai semuanya, namun pada hakikatnya dalam geografi terkandung unsur manusia, lingkungan alam, ruang (wilayah), perbedaan, aliran, proses, dan keterkaitan antara unsur-unsur tersebut.